Monday 8 June 2015

Tentang Brotowali

Pada artikel ini saya akan membahas tentang brotowali, kenapa brotowali ???
Salah satu jawaban adalah karena saya menanam brotowali di taman kecil saya..
tentang brotowali ini akan dimulai dari apakah itu brotowali ??

Brotowali adalah tumbuhan liar di hutan, ladang atau ditanam dihalaman dekat pagar. Biasa ditanam sebagai tumbuhan obat. Menyukai tempat panas, termasuk perdu, memanjat, tinggi batang sampai 2,5 m. Batang sebesar jari kelingking, berbintil-bintil rapat rasanya pahit. Daun tunggal, bertangkai, berbentuk seperti jantung atau agak budar telur berujung lancip, panjang 7 - 12 cm, lebar 5 - 10 cm. Bunga kecil, warna hijau muda, berbentuk tandan semu. Diperbanyak dengan stek.

Nama Lokal :
Antawali, bratawali, putrawali, daun gadel (Jawa); Andawali (Sunda), Antawali (Bali); Shen jin teng (China).

Kandungan kimia :
Tinospora crispa L. mengandung alkaloid  kuarterner; N-asetilnornusiferin, N-formil-annonain; N-formil-nornusiferin; alkaloid berberin hanya ditemukan pada akar akan tetapi tidak ditemukan pada daun dan batang.
Di samping itu ditemukan pula suatu glikosida furanoditerpen yang berasa pahit. N-trans-Feruloil-tiramin, N-cis-Feruloilti-ramin, Tinotuberida, Borapetosida A, Borapetol, Tinosporin, Tinospori-dina.
Deskripsi Tanaman :
Perawakan : Tumbuhan memanjat, 2 - 5 m, berkutil, pahit.
Batang : permukaan berkutil rapat, membelit, coklat tua - muda.
Daun : tunggal, bangun jantung, ujung meruncing tajam, lebar 6-13 cm, ibu tulang nyata, tangkai 4 - 16 cm.
Bunga : tandan jantan, 7-25 cm, tangkai bunga 2-3 bersama, 3,5 - 4 cmm, kelopak hijau, terdalam bulat telur terbalik - sudip, kurang lebih 3,5 mm. Mangkota berbentuk benang, benang sari 6, 2 - 2,5 cm, kepala sari kuning.
Buah :  drupa, kurang lebih 8 mm.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Reumatik, Demam, Nafsu makan, Kencing manis;

Kegunaan :
1. Rheumatic arthritis, rheumatik sendi pinggul (sciatica), memar.
2. Demam, merangsang nafsu makan, demam kuning.
3. Kencing manis.

Pemakaian Luar : Air rebusan batang brotowali dipakai untuk cuci koreng, kudis, luka-luka.

Cara Pemakaian Sesuai Penyakit  :
1. Rheumatik : 
    1 jari batang brotowali dicuci dan potong-potong seperlunya, direbus
    dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 1/2 gelas.  Setelah dingin 
    disaring, ditambah madu secukupnya, minum.  Sehari 3 x 1/2 gelas.

2. Demam kuning (icteric)  : 
    1 jari batang brotowali dicuci dan potong-potong, direbus dengan 3 
    gelas air sampai menjadi 1 1/2 gelas. Diminum dengan madu 
    secukupnya. Sehari 2 x 3/4 gelas.  

3. Demam : 
    2 jari batang brotowali direbus dengan 2 gelas air, sampai menjadi 1 
    gelas.  Setelah dingin, diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2x
    1/2 gelas.

4. Kencing manis : 
    1/3 genggam daun sambiloto, 1/3 genggam daun kumis kucing, 3/4 
    jari ± 6 cm batang brotowali dicuci dan dipotong-potong, direbus 
    dengan 3 gelas air sampai menjadi 2 gelas. Diminum setelah makan, 
    sehari 2 X 1 gelas.

5. Kudis (scabies) : 
    3  jari batang brotowali, belerang sebesar kemiri, dicuci dan 
    ditumbuk halus, diremas dengan minyak kelapa seperlunya. Dipakai 
    untuk melumas kulit yang terserang kudis. Sehari 2 x.

6. Luka  : 
    Daun brotowali ditumbuk halus, letakkan pada luka, diganti 2 x 
    perhari.  Untuk mencuci luka, dipakai air rebusan batang brotowali.

No comments:

Post a Comment