Ditulis Oleh Al Ustadz Abu Utsman Kharisman
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Pertanyaan di group WA al-I’tishom yang lalu:
1. Apakah dulu Rasulullah memakai cincin?
Jawaban:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Ya, Rasulullah shollallahu alaihi wasallam memakai cincin.
Beberapa hadits yang menunjukkan hal itu, di antaranya:
عَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَبِسَ خَاتَمَ فِضَّةٍ فِي يَمِينِهِ فِيهِ فَصٌّ حَبَشِيٌّ
كَانَ يَجْعَلُ فَصَّهُ مِمَّا يَلِي كَفَّهُ
Dari Anas bin Malik –radhiyallahu anhu-
bahwa Rasulullah shollallahu alaihi wasallam memakai cincin perak di
tangan kanannya. Pada cincin itu terdapat mata cincin dari Habasyah.
Beliau menjadikan mata cincin itu berada di arah telapak tangan (H.R
Muslim)
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جَعْفَرٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَتَخَتَّمُ بِيَمِينِهِ
Dari Abdullah bin Ja’far radhiyallahu
anhu bahwa Nabi shollallahu alaihi wasallam memakai cincin pada tangan
kanannya (H.R anNasaai, dishahihkan al-Albany)
Sebagian riwayat hadits menunjukkan
bahwa Nabi memakainya di tangan kanan, sedangkan sebagian riwayat lagi
menyatakan bahwa beliau menggunakan tangan kiri. Seperti yang akan
disebutkan beberapa riwayat tersebut nanti, InsyaAllah.
Seorang pria boleh memakai cincin, dengan beberapa aturan syar’i di antaranya:
1. Bukan cincin terbuat dari emas.
عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى خَاتَمًا مِنْ ذَهَبٍ فِي يَدِ رَجُلٍ فَنَزَعَهُ
فَطَرَحَهُ وَقَالَ يَعْمِدُ أَحَدُكُمْ إِلَى جَمْرَةٍ مِنْ نَارٍ
فَيَجْعَلُهَا فِي يَدِهِ فَقِيلَ لِلرَّجُلِ بَعْدَ مَا ذَهَبَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُذْ خَاتِمَكَ انْتَفِعْ بِهِ
قَالَ لَا وَاللَّهِ لَا آخُذُهُ أَبَدًا وَقَدْ طَرَحَهُ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari Abdullah bin Abbas –radhiyallahu
anhu- bahwa Rasulullah shollallahu alaihi wasallam melihat cincin dari
emas pada tangan seorang laki-laki. Kemudian Nabi mencabutnya dan
membuangnya. Beliau shollallahu alaihi wasallam bersabda: Salah seorang
dari kalian memakai bara api di tangannya. Kemudian dikatakan kepada
laki-laki itu setelah Rasulullah shollallahu alaihi wasallam pergi:
Ambillah cincinmu dan ambil manfaat darinya. Ia berkata: Tidak, demi
Allah. Aku tidak akan pernah mengambil sesuatu yang telah dibuang oleh
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam (H.R Muslim)
Dulunya, Nabi shollallahu alaihi
wasallam pernah memakai cincin dari emas, namun kemudian beliau
membuangnya saat berada di atas mimbar, dan para Sahabat juga membuang
cincin mereka yang terbuat dari emas.
عَنِ
ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اصْطَنَعَ خَاتَمًا مِنْ ذَهَبٍ وَكَانَ
يَلْبَسُهُ فَيَجْعَلُ فَصَّهُ فِي بَاطِنِ كَفِّهِ فَصَنَعَ النَّاسُ
خَوَاتِيمَ ثُمَّ إِنَّهُ جَلَسَ عَلَى الْمِنْبَرِ فَنَزَعَهُ فَقَالَ
إِنِّي كُنْتُ أَلْبَسُ هَذَا الْخَاتِمَ وَأَجْعَلُ فَصَّهُ مِنْ دَاخِلٍ
فَرَمَى بِهِ ثُمَّ قَالَ وَاللَّهِ لَا أَلْبَسُهُ أَبَدًا فَنَبَذَ
النَّاسُ خَوَاتِيمَهُمْ
Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma bahwa
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam membuat cincin dari emas.
Dulunya beliau memakainya, dan menjadikan mata cincin di perut telapak
tangan. Maka para Sahabat membuat cincin-cincin. Kemudian beliau duduk
pada mimbar dan mencabut cincin (emasnya) dan berkata: Dulu aku memakai
cincin ini dan menjadikan mata cincinnya ada di dalam. Kemudian beliau
melemparkan cincin (emas) tersebut dan menyatakan: Demi Allah, aku tidak
akan pernah memakainya selamanya. Kemudian para Sahabat juga
melemparkan cincin-cincin (emas) mereka (H.R al-Bukhari dan Muslim)
Dulunya cincin emas boleh dipakai laki-laki, kemudian dihapus hukum itu menjadi haram dipakai oleh laki-laki.
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ نَهَى عَنْ خَاتَمِ الذَّهَبِ
Dari Abu Hurairah –radhiyallahu anhu-
dari Nabi shollallahu alaihi wasallam bahwasanya beliau melarang dari
cincin emas (bagi laki-laki, pent)(H.R al-Bukhari dan Muslim)
حُرِّمَ لِبَاسُ الْحَرِيرِ وَالذَّهَبِ عَلَى ذُكُورِ أُمَّتِي وَأُحِلَّ لِإِنَاثِهِمْ
Diharamkan memakai sutera dan emas bagi
laki-laki dari kalangan umatku dan dihalalkan bagi kaum wanita mereka
(H.R Abu Dawud, anNasaai, atTirmidzi, Ibnu Majah. Lafadz sesuai riwayat
atTirmidzi, dishahihkan al-Albaniy)
2. Memakainya bukan di jari yang terlarang, yaitu jari tengah dan jari telunjuk.
عَنْ
أَبِي بُرْدَةَ قَالَ قَالَ عَلِيٌّ نَهَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَتَخَتَّمَ فِي إِصْبَعِي هَذِهِ أَوْ
هَذِهِ قَالَ فَأَوْمَأَ إِلَى الْوُسْطَى وَالَّتِي تَلِيهَا
Dari Abu Burdah beliau berkata: Ali (bin
Abi Tholib) berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam melarangku
memakai cincin di jari ini dan ini. (Abu Burdah) berkata: Ali memberi
isyarat pada jari tengah dan jari setelahnya (telunjuk, sebagaimana
dijelaskan dalam riwayat lain) (H.R Muslim)
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam memakai cincin pada jari kelingking.
عَنْ
أَنَسٍ قَالَ كَانَ خَاتَمُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فِي هَذِهِ وَأَشَارَ إِلَى الْخِنْصِرِ مِنْ يَدِهِ الْيُسْرَى
Dari Anas –radhiyallahu anhu- beliau
berkata: Cincin Nabi shollallahu alaihi wasallam dipakai di sini, Anas
mengisyaratkan pada jari kelingking di tangan kiri (H.R Muslim)
Kadang Nabi menggunakan cincin di tangan kanan kadang di tangan kiri sebagaimana hadits-hadits di atas.
Al-Imam anNawawi rahimahullah menyatakan:
أجمع المسلمون على أن السنة جعل خاتم الرجل في الخنصر ، وأما المرأة فلها التختم في الأصابع كلها
Kaum muslimin telah sepakat bahwa sunnah
memakai cincin di jari kelingking pada laki-laki. Sedangkan pada
wanita, ia bisa memakai cincin di jari seluruhnya (Syarh Shahih Muslim
lin Nawawiy (14/71)).
No comments:
Post a Comment